versi word klik download
pahtway klik disini
ASUHAN
KEPERAWATAN KOMPREHENSIF
PADA
IBU PREEKLAMSIA DAN HIPERTENSI
Dosen Pengampu : Venny Vidayanti
S.Kep. Ns, M.Kep
Disusun Oleh : Kelompok VI
1. Nindithya
Wahyu Pradina (12130052)
2. Rifqi
Rahmawan (12130066)
3. Roni
Laksono (12130073)
4. Yoga
Raditya (12130087)
5. Ima
Regina Dosantos (12130074)
PROGRAM STUDI S1-ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2015/2016
Kasus
Ny
A usia 26 tahun, G1P0A0 hamin 28 minggu datang ke poliklinik Obgyn permata hati
dengan keluhan sejak minggu terakhir mengeluh tangan dengan kaki semakin
bengkak dan berkurang meskipun setelah bangun tidur pagi, saat ini pasien juga
mengeluh muka sembab kadang-kadang Ny A
juga mengeluh kesemutan pada tangan dan kaki, sakit kepala terus menerus
meskipun dalam keadaan tiduran, pandangan kabur, Dari pemeriksaan berat badan
diperoleh data bahwa Ny A dalam
semingggu mengalami kenikan berat
badan 1,2 kg, tekana darah 180/110mmHg, protein urin positif 3. Dari anamnesa
diperoleh bahwa Ny A adri wayat
hipertensi tetapi selama hamil terkontrol tidak pernah melebihi 140/90mmHg.
Dari pemeriksaan leopold di peroleh TFU 28 cm, abgian atas fundus bulat tetapi
tidak keras, punggung janin berada di sebelah kanan abdomen ibu, bagian bawah
fundus teraba bulat dan keras, nagian kepala janin belum masuk pintu atas
panggul. Dari pemeriksaan Djj diperoleh 132x/mnt. Dari data di atas Ny A
diberikan obat anti hypertensi Nifidine 3 x10 mg(SL), di anjurkan untuk
mengurangi konsumsi garam. Setelah pulang dari RS Ny A juga di anjurkan untuk
melakukan pemeriksaan ANC 2 minggu sekali dan segera klinik ANC apabila ada
keluhan yang di alami Ny semakin hebat.
Diskusikan :
1. Buatlah concept map dari kasus diatas.
2. Diagnosa
keperawatan apa saja yang di tegakan pada Ny
(buatlah berdasarkan proiritas)
3. Tentukan
NOC berdasarkan diagnosa keperawatan yang di temukan.
4. Tentukan
NIC sesuai dengan prioritas diagnosa yang ditemukan.
5. Analisa
kasus Ny A terkait keluhan pusing, pandangan mata kabur dan edema pada wajah.
6. Bagaimana
menjelaskan kepada Ny A terkait manfaat pemeriksaan ANC lebi sering dari jadwal
normal yang sesuai dengan usia kehamilan.
7. Bagaimana
perawatan berkelanjutan selama di rumah apabila Ny A sduadh diijinkan pulang.
1.
Concept map (terlampir)
2.
Diagnosa keperawatan yang bisa
ditegakkan pada Ny. A (berdasarkan prioritas) yaitu:
a. Ketidakefektifan
perfusi jaringan perifer b.d hipertensi
b. Kelebihan
volume cairan b.d gangguan mekanisme regulasi
3.
NOC
a. Ketidakefektifan
perfusi jaringan perifer b.d hipertensi
Setelah dilakukan tindakan
keperawata selama 3x24jam diharapkan ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
klien teratasi dengan kriteria hasil :
Circulation status
·
Tidak mengalami edema perifer (skor 3
menjadi skor 5) à terdapat edema perifer pada derajat
yang sedang menjadi tidak terdapat edema
·
Nadi dalam batas normal 60-100 ( skor 3
menjadi skor 5) à Nadi menyimpang sedang dari batas
normal menjadi berada dalam batad normal
·
Intake dan output cairan dalam 24 jam
seimbang
·
CRT dalam batas normal (<2 detik)
Tissue integrity : skin &
mucouse membrane
·
Temperatur ekstremitas tidak teraba
dingin
Tissue perfussion : peripheral
·
CRT dalam batas normal (<2 detik)
·
TD dalam batas normal (skor 3 menjadi
skor 5) à
TD menyimpang sedang dari batas normal menjadi berada dalam batas normal
·
Tidak terdapat edema perifer
b. Kelebihan
volume cairan b.d gangguan mekanisme regulasi
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam diharapkan kelebihan volume cairan klien teratasi
dengan kriteria hasil :
Fluid
balance
·
Turgor kulit elastis
·
Membran mukosa lembab
·
Intake dan output cairan seimbang
·
Tidak mengalami edema perifer (skor 3
menjadi skor 5) à terdapat edema perifer pada derajat
yang sedang menjadi tidak terdapat edema
Hydration
·
Jumlah cairan yang di konsumsi sesuai
dengan jumlah yang dibutuhkan
Fluid overload saverity
·
Tidak mengalami edema perifer (skor 3
menjadi skor 5) à terdapat edema perifer pada derajat
yang sedang menjadi tidak terdapat edema
·
Output urin bertambah
4.
NIC
a. Ketidakefektifan
perfusi jaringan perifer b.d hipertensi
Peripheral
sensation management
-
Pantau TTV
-
Monitor status respiratory
-
Pantau temperatur kulit dan ekstermitas
-
Pantau status hidrasi
-
Pantau adanya sianosis , dipsnea &
odema perifer
-
Pantau CRT
-
Anjurkan klien untuk mengurangi asupan
cairan
-
Hitung input & output cairan
-
Kolaborasi dengan tenaga kesehatan dalam
memberikan terapi obat
b. Kelebihan
volume cairan b.d gangguan mekanisme regulasi
Fluid
management & fluid monitoring
-
Pertahankan intake & output yang
sesuai
-
Monitor status hidrasi (membran mukosa,
nadi adekuat & turgor kulit)
-
Monitor TTV
-
Monitor masukan cairan
-
Hitung BC
-
Pantau adanya odema
-
Ukur derajat pitting odema
-
Kolaborasi dalam pemberian terapi
5.
Analisa kasus Ny.A terkait keluhan
pusing, pandangan kabur dan edema pada wajah:
·
Terkait keluhan pusing pada Ny. A
dikarenakan rusaknya bagian endotel di vaskuler yang disebabkan karena
maladabtasi imun, genetik dan peningkatan deportasi sel tropoblas, gangguan
metabolisme prostagladin kemudian terjadi penurunan produksi prostat siklin
(PGI-2) Penurunan produksi prostat siklin (PGI-2) yang akan menyebabkan
Aktifasi trombosit menjadi trombosis yan akan menyebabkan terjadinya Pelepasan
tromboksan dan serotinin dan akan terjadi vasospasme pembuluh darah menyebabkan
Penurunan aliran darah ke otak dan Penurunan oksigen yg didistribusikan ke otak
yang akan menyebabkan pasien pusing
·
Terkait gejala pandangan mata kabur
dibebabkan karena Gangguan fungsi endotel vaskuler yang mengakibatkan Spasme
arteri pd bagian tubuh tertentu dan Darah tidak mampu maksimal untuk mencapai
jaringan atau organ tertentu (perfusi rendah ) dan pada mata terjadi Aliran
darah keluar vitreous dan terjadi Penurunan tekanan intraokulus selama
kehamilan sehingga Sensitifitas kornea berkurang dan terjadi penumpukan cairan
sehingga terjadi peningkatan ringan ketebalan kornea dan mengakibatkan
penglihatan kabur pada ny. A
·
Terkait gejala odema pada bagian wajah
dikarenakan terjadinya vasospasme pada pembuluh darah yang mengakibatkan
penurunan aliran darah pada ginjal, sehingga ketika terjadinya penurunan aliran
darah menuju ginjal ,ginjal akan Mengaktifkan renin angiostensin aldosteron
(RAA) dan melepaskan renin dari ginjal sehingga mengaktifkan angiostensinogen (hepar)
sehingga menyebabkan adanya pengaktifan
Angiostensin 1 dan Angiostnsin ke 2 kemudian Merangsang Peningkatan ADH, peningkatan aldosteron dan
terjadinya vasokontriksi pembuluh darah. Ketika terjadi peningkatan aldosteron
akan meningkatan reabsorpsi Na sehingga terjadi peningkatan cairan.
Peningkatkan ADH juga akan meningkatkan reabsorpsi air sehingga terjadi
peningkatan cairan. Peningkatan cairan pada pasien akan
mengakibatkan Retensi cairan vaskuler meningkat dan terjadinya odema
pada wajah ny. A.
6. Penjelasan
kepada Ny. A terkait manfaat pemeriksaan ANC lebih sering yaitu :
Pemeriksaan
ANC adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan mental dan mengecek kondisi fisik
ibu dan janin, Sehingga manfaat yang
bisa didapatkan dari pemeriksaan ANC yaitu ibu mampu menghadapi persalinan,
setelah persalinan, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan organ
yang berperan selama kehamilan secara normal dan untuk mendeteksi dini maslah
yang mungkin terjadi pada ibu dan bayi seperti kondisi peningkatan tekanan
darah, mengecek posisi janin, dan ibu juga dapat melakukan konsultasi terkait
dengan kehamilan ibu. Jadi
ibu, terkait manfaat yang sudah saya jelaskan pemeriksaan ANC lebih sering dari
jadwal normal yang sesuai dengan usia kehamilan ibu, pada trimester 2 (14-28
Minggu) 3x kunjungan pada trimester ke 2 yaitu pada bulan ke 4,5 dan 6. disini
ibu hamil memasuki kehamilan 28 minggu/ trimester 3, pada trimester 3 ( 28-36
Minggu dan sesudah Minggu ke-36) ibu dapat memeriksakan kehamilannya selama 1
minggu sekali selama trimester ke 3.
7. Perawatan
berkelanjutan dirumah apabila Ny. A sudah diperbolehkan pulang :
·
Mengkonsumsi makanan yang mengandug
vitamin A seperti wotel untuk memberi nutrisi pada mata dan mengurangi gajala
pandangan kabur pada pasien
·
Pasien dianjurkan untuk selalu
mengkonsumsi obat yang diberikan untuk menurunkan tekanan darah sehingga tidak
memperparah kondisi klien
·
Pasien wajib untuk melakukan kontrol
rutin terkait dengan kesehatannya dan memeriksakan kandungannya
·
Menganjurkan klien untuk mengurangi
asupan garam agar tidak memperparah kondisi bengkak yang diakibatkan karena
kelebihan cairan pada pasien
·
Menganjurkan klien untuk membatasi
aktivitas dirumah dan tidak melakukan pekerjaan yang berat.
DAFTAR
PUSTAKA
Dochter, Joanne McCloskey & Gloria M. Bulechek.
2008. Nursing Intervention Classification
(NIC) Fifth Edition. USA : Mosby, Inc
Moordead, Sue [et al]. 2008. Nursing Outcomes Classification (NOC) Fifth Edition. USA : Mosby,
Inc
Herdman, T. Heather. 2012. Diagnosis KeperawatanDefinisidanKlasifikasi.Jakarta
: EGC
Sudoyo, dkk. 2009. Buku Ajar: Ilmu Penyakit Dalam. InternaPublishing : Jakarta
Cunningham
F. Gary. 2009. Obstetri Williams, ed. 23,
vol 2. Jakarta : EGC
C.
Arthur. Dkk. 2008. Buku Aajar Fisiologi
Kedokteran, Ed. 11. Jakarta : EGC
Cuningham
F. Gary. 2009. Obstetri William, Ed.
23, Vol.1. Jakarta :EGC
Sujiyatini,Dkk.
2009. Asuhan Patologi Kebidanan.Yogyakarta:
Nuha Medika
No comments:
Post a Comment