ASUHAN
KEPERAWATAN KOMPREHENSIF PADA ANAK DENGAN DIARE
Dosen Pengampu : Listyana Natalia
Retnaningsih S.Kep.Ns, MSN
Disusun Oleh :
Kelompok VI
1. Nindithya
Wahyu Pradina (12130052)
2. Rifqi
Rahmawan (12130066)
3. Roni
Laksono (12130073)
4. Yoga
Raditya (12130087)
5. Ima
Regina Dosantos (12130072)
|
PROGRAM STUDI S1-ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2015/2016
Kasus
Seoarng ibu membawa anaknya yang berusia
10 bulan ke puskesmas karena sudah diare hari ke-3. Ibu mengatakan bahwa anak
diare, lebih dari 5x sehari, encer, warna kekuningan dan bau khas. Ibu juga
mengatakan bahwa anak panas dan muntah setiap kali makan dan minum.
Pada saat pemeriksaan klien tampak
pucat, meangis lemah, badannya lemas, tubuhnya teraba dingin. Ubun-ubun juga
tampak cekung, turgor kurang elastis. Menurut keterangan ibu, anak sudah
dirawat di RS 3 kali dengan masalah yang sama.
Diskusikan
:
1.
Apa saja yang perlu dikaji lagi pada
kasus di atas?
2.
Buatlah concept map!
3.
Diagnosa keperawatan apa saja yang bisa
ditegakkan pada kasus diatas (sesuai dengan prioritas)
4.
Tentukan NOC sesuai prioritas diagnosa
keperawatan yang ditemukan
5.
Tentukan NIC sesuai dengan prioritas
diagnosa keperawatan yang ditemukan
6.
Termasuk dalam kategori dehidrasi apakah
klien diatas?
7.
Bagaimana health education yang harus diberikan kepada keluarga dan perawatan
berkelanjutan selama dirumah apabila pasien sudah diperbolehkan pulang
1.
Yang harus dikaji pada kasus di atas
adalah :
·
TTV
·
Hasil Laboratorium
·
Status hidrasi klien
·
Respon ibu terhadap penyakit anaknya
·
Data
penyebab penyakit klien
·
Penyebab riwayat penyakit sebelumnya
·
Intake dan output cairan
·
Data terkait nutrisi (BB,TB, Makanan
pendamping asi,asupan asi,kebiasaan makan ibu & bayi)
·
Kekuatan motorik
·
Pola tidur bayi
·
Cara penanganan keluarga sebelum di bawa
kerumah sakit
·
Keyakinan keluarga terkait budaya yang
bertentangan dengan kesehatan
2.
Concept map (terlampir)
3.
Diagnosa keperawatan
a. Kekurangan
volume cairan b.d kehilangan cairan aktif
b. Diare
b.d proses infeksi
c. Ketidakseimbangan
nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan untuk mengabsorpsi
nutrien
d. Hipertermia
b.d penyakit
4.
NOC
a. Kekurangan
volume cairan b.d kehilangan cairan aktif
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam diharapkan kekurangan volume cairan klien teratasi
dengan kriteria hasil:
Bowel Elimination :
·
Frekuensi diare berkurang dari 2 menjadi
5 (dari frekuensi sering menjadi tidak diare)
·
Pola eliminasi berkurang dari 2 menjadi
4(dari sering menjadi jarang)
Fluid Balance :
·
Turgor kulit elastis
·
Membrane mukosa lembab
·
Intake dan output cairan seimbang
·
Tidak terdapat tanda-tanda hidrasi
Hydration
:
·
Jumlah cairan yang dikonsumsi sesuai
·
Penurunan frekuensi diare dari 2 menjadi
5 (dari frekuensi sering menjadi tidak diare)
b. Diare
b.d proses infeksi
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24jam diharapkan diare klien teratasi dengan kriteria
hasil:
Bowel Elimination :
·
Frekuensi diare berkurang dari 2 menjadi
5 (dari frekuensi sering menjadi tidak diare)
·
Pola eliminasi berkurang dari 2 menjadi 4
(dari sering menjadi jarang)
Electrolyte and acid / base balance :
·
Elektrolit dalam batas normal (natrium :
135 – 145 mEq/L, kalium : 3,5 – 5 mEq/ L, kalsium : 1,3 – 2,1 mEq/L, Magnesium
: 1,3 – 2,1 mEq/L, Chlorida : 95 – 100 mEq/L, bikarbonat : 25 – 29 mEq/L,
fosfat : 2,5 – 4,5 mEq/L)
·
Jumlah elektrolit tubuh terpenuhi
Fluid
Balance :
·
Turgor kulit elastis
·
Membrane mukosa lembab
·
Intake dan output cairan seimbang
·
Tidak terdapat tanda-tanda hidrasi
Gastrointestinal
Function :
·
Frekuensi peristaltic usus 5-35x/menit.
·
Konsistensi feses lunak
Hydration :
·
Jumlah cairan yang dikonsumsi sesuai
·
Penurunan frekuensi diare dari 2 menjadi
5 (dari frekuensi sering menjadi tidak diare)
c. Ketidakseimbangan
nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan untuk mengabsorpsi
nutrien
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24jam diharapkan ketidakseimbangan nutrisi klien teratasi
dengan kriteria hasil:
Appetite :
·
Makanan dikonsumsi sesuai jumlah kalori
yang dibutuhkan (pemberian ASI dan makanan pendamping ASI)
·
Nutrisi yang adekuat
Gastrointestinal function :
·
Frekuensi peristaltic usus 5-35x/menit.
·
Konsistensi feses lunak
Nutritional Status :
·
Nutrisi yang adekuat
·
Peningakatan energy
·
Makanan dikonsumsi sesuai jumlah kalori
yang dibutuhkan (pemberian ASI dan makanan pendamping ASI)
·
Cairan yang dikonsumsi sesuai dengan
jumlah yang di butuhkan
d. Hipertermia
b.d penyakit
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24jam diharapkan hipertermi klien teratasi dengan kriteria
hasil:
Thermoregulation
·
RR (30-60) (skor 4 manjadi skor 5) à
RR menyimpang ringan dari batas normal menjadi berada dalam batas normal
·
Suhu 36,5oC-37,5oC (skor 3 manjadi skor
5) à
suhu menyimpang sedang dari batas normal menjadi berada dalam batas normal)
·
berkeringat ketika suhu meningkat
·
suhu kulit meningkat (skor 3 manjadi
skor 5) à
suhu kulit mneyimpang sedang dari batas normal menjadi berada dalam batas
normal tidak terjadi peningkatan suhu kulit
·
dehidration (skor 3 manjadi skor 5) à
pemenuhan kebutuhan cairan pasien menyimpang sedang menjadi dalam batas normal,
tidak terjadi dehidrasi
Thermoregulating : newborn
·
volume cairan seimbang (skor 3 menjadi
skor 5) à
pemenuhan kebutuhan volume cairan menyimpang sedang menjadi dalam batas normal,
volume cairan seimbang
·
Suhu 36,5oC-37,5oC
(skor 3 manjadi skor 5) à suhu menyimpang sedang dari batas
normal menjadi berada dalam batas normal)
vital
sign
·
RR (30-60) (skor 4 manjadi skor 5) à
RR menyimpang ringan dari batas normal menjadi berada dalam batas normal
·
Suhu 36,5oC-37,5oC
(skor 3 manjadi skor 5) à suhu menyimpang sedang dari batas
normal menjadi berada dalam batas normal)
·
Irama RR (skor 4 menjadi skor 5) à
irama RR menyimpang ringan dari batas normal menjadi berada dalam batas normal
5.
NIC
a. Kekurangan
volume cairan b.d kehilangan cairan aktif
Fluid management
·
Pertahankan intake dan output yang
sesuai
·
Monitor status hidrasi (kelembaban
membrane mukosa, nadi adekuat)
·
Monitor TTV
·
Monitor masukan makanan atau cairan dan
hitung intake kalori harian
·
Dorong klien untuk meningkatkan intake
cairan oral
·
Hitung balance cairan
·
Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi jus
buah dan buah segar,
·
Kolaborasi dalam pemberian cairan IV
b. Diare
b.d proses infeksi
Diarhea management :
·
Anjurkan ibu untuk memberikan banyak minum
·
Instruksikan pasien atau keluarga untuk
mencatat warna, konsistensi, jumlah dan frekuensi feses
·
Tombang popok klien bila perlu
·
Monitor turgor kulit
·
Anjurkan klien untuk meningkatkan
nutrisi yang sesuai dengan jumlah kalori dan cairan sesuai yang dibutuhkan
·
Hitung balance cairan
·
Auskultsi bising usus
·
Anjurkan klien untuk minum larutan gula
garam dengan komposisi 1 sdt gula ¼ sdt garam dan 1 gelas air putih (200 ml)
·
Kolaborasi dalam pemmberian terapi diare
c. Ketidakseimbangan
nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan untuk mengabsorpsi
nutrien
Nutritional Management
·
Monitor jumlah nutrisi dan kandungan
kalori
·
Berikan informasi tentang kebutuhan
nutrisi
·
Tingkatkan intake nutrisi
·
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang di butuhkan pasien
Nutritional monitoring
·
Pantau berat badan klien,
·
Monitor adanya penurunan berat badan,
·
Monitor turgor kulit,
·
Tingkatkan intake nutrisi sesuai jumlah
kalori yang dibutuhkan
·
Kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang
lain dalam pemberian vitamin dan terapi.
d. Hipertermia
b.d penyakit
Fever threatment
·
Monitor TTV
·
Monitor adanya kehilangan cairan
·
Monitor warna kulit dan suhu kulit
·
Monitor intake dan output cairan
·
Monitor irama pernapasan dan nadi
·
Anjurkan keluarga untuk mneingkatkan
intake ASI
·
Lakukan kompres hangat pada ketiak dan
lipatan paha
·
Lakukan hygiene oral
·
Kolaborasi dengan tenaga dalam pemberian
terapi antipiretik
6.
Termasuk kategori dehidrasi berat seuai
dengan karakteristik tingkat dehidrasi menurut Wong dalam buku ajar keperawatan
pediatik yaitu:
·
Penurunan BB bayi 15%
·
Penurunan BB anak 10%
·
Frekuensi nadi sangat meningkat
·
Tekanan darah ortostatik hingga syok
·
Perilaku sangat rewel hingga letargi
·
Rasa haus sangat besar
·
Air mata tidak ada, mata cekung
·
Ubun-ubun depan cekung
·
Vena jugularis eksterna tidak terlihat
sekalipun dilakukan tekanan supraklavikular
·
Kulit (kurang bermanfaat pada anak >2
tahun) : pengisian ulang kapiler sangat lambat (>4 detik) dan terlihat
tenting ; kulit teraba dingin, tampak akrosianotik dan mottled
(berbintik-bintik)
·
Berat jenis urin : oliguria atau anuria
Berdasarkan
karakteristik tingkat dehidrasi berat sesuai teori di atas, tanda dan gejala
yang sesuai dengan kasus adalah :
·
Klien mengalami kehilangan caira yang
berlrbihan (diare) lebih dari 5x sehari,encer, warna kekuningan dan bau khas
·
Tampak pucat, menangis lemah
·
Badannya lemas
·
Tubuhnya teraba dingin
·
Ubun-ubun tampak cekung, turgor kulit
kurang elastis
7.
Healt education
·
Memberikan cairan oral atau pemberian
oralit sedikit demi sedikit dengan menggunakan sendok atau semprit kecil dengan
pemberian sebanyak 5 hingga 10 ml setiap 1 hingga 5 menit sekali
·
Menganjurkan pemberian ASI, meningkatkan
konsumsi air dan tidak mengkonsumsumsi susu formula yang mengandung laktosa
(bebas laktosa atau rendah laktosa)
·
Memberian diet yang mudah di cerna
seperti sereal dan makanan pendamping ASI yang matang
·
Menjaga perilaku hidup bersih dan sehat
·
Mengkonsumsi obat yang diberikan (obat
anti diare)
DAFTAR
PUSTAKA
Dochter, Joanne McCloskey & Gloria M. Bulechek.
2008. Nursing Intervention Classification
(NIC) Fifth Edition. USA : Mosby, Inc
Moordead, Sue [et al]. 2008. Nursing Outcomes Classification (NOC) Fifth Edition. USA : Mosby,
Inc
Herdman, T. Heather. 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. Jakarta : EGC
Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah. EGC : Jakarta
Wong, Donna L, dkk. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Volume 1. Jakarta : EGC
lihat juga :
laporan pendahuluan jiwa
jurnal kesehatan
info kampus keperawatan di jogja
askep kompre anak dengan TOF
pathway TOF
lihat juga :
laporan pendahuluan jiwa
jurnal kesehatan
info kampus keperawatan di jogja
askep kompre anak dengan TOF
pathway TOF
No comments:
Post a Comment