adsensecham

Sunday, November 1, 2015

ASKEP ANTEPARTUM BLEEDING E.C PLACENTA PREVIA TOTALIS



versi word klik download
pathway klik download

ASUHAN KEPERAWATAN KOMPREHENSIF
ANTEPARTUM BLEEDING E.C PLACENTA PREVIA TOTALIS
Dosen Pengampu : Venny Vidayanti S.Kep. Ns, M.Kep
Disusun Oleh : Kelompok VI
1.      Nindithya Wahyu Pradina                     (12130052)
2.      Rifqi Rahmawan                                  (12130066)
3.      Roni Laksono                                      (12130073)
4.      Yoga Raditya                                      (12130087)
5.      Ima Regina Dosantos                          (12130072)



PROGRAM STUDI S1-ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2015/2016





Kasus
Ny  C usia 26 tahun, hamil 38 +2 minggu  datang RS Respai dengan keluhan perdarah pervaginam sejak 2 jam SMRS. Klien tidak mengeluh adaya nyeri perut namun tiba-tiba terdaoat perdarahan pervaginam berupa darah segar dan tidak i dapatkan riwayat terjatuh atau trauma mekanik/fisik sebelumnya. Riwayat obstetri klien G2P0A1(ruwayat abortus) pada usia kehamilan 3 bulan saatklien berusia 24 tahun, klien rutin memeriksa kehamilan di puskesmas dan trkadang di bidan des setiap bulan. Pada saat di lakukan pemeriksaan fisik di UGD di dapatkan kesadaran klien Compos metis, keadaan umum lemah, hasil meperiksaan TFU=32cm dan tidak dilakukan pemeriksaan dalam. TTV (TD = 100/60 mmHg, RR = 21 x/mnt, Nadi = 98x/mnt, suhu=36,60C) tindakan yang di lakukan yakni pemasangan infus RL dengan kecepatan tetesan 20x/mnt dan di lakukan pemeriksaan darah lengkap serta USG. Berdasarkan hasil pemriksaan penunjang di dapatkan Hb:9 gr/dl Dan hasil USG menunjukan letak plasenta menutupi jalan lahir secara total. Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan penunjang dokter obgyn rencana untuk di lakukan operasi SC Cito.a i antpartum bleeding e. C placenta prvia dan di siapkan darah 3 kolf Whole Blood untuk persiapan transfusi.
Diskusikan :
1.      Buatlah  concept map dari kasus diatas!
2.      Buat diagnosa keperawatan sesuai NANDA 2012 pada kasus tersebut dan dprioritaskan diagnosa keperawatan pada kasus tsb.
3.      Susunlah kriteria hasil sesuai NOC  dan rencana intervensi pada kasus di atas sesuai NIC
4.      Bagaimana cara perawatan  untuk menjelaskan dan melakukan edukasi kesehatan kepada keluarga terhadap kondisi Ny C  dan keputusan di lakukan SC?
5.      Bagaimana perawatan yang dilakukan terhadap Ny C setelah melahirkan post SC?
6.      Berikan edukasi kepada keluarga untuk perawatan di rumah setelah pulang dari RS.
1.      Concept map (terlampir)
2.      Diagnosis keperawatan :
Kerusakan integritas jaringan b.d faktor mekanik (robekan)
Risiko kekurangan volume cairan b.d kehilangan volume cairan aktif
3.      NOC
·         Kerusakan integritas jaringan b.d faktor mekanik (robekan)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan kerusakan integritas jaringan teratasi dengan kriteria hasil :
Tissue integrity : skin & mucous membranes
-          Elastisitas jaringan meningkat (skor 3 menjadi skor 5) à elastisitas jaringan meningkat dari tingkat sedang menjadi elastisitas penuh
-          Pucat berkurang
-          Tidak terdapat perdarahan
-          Tidak ada tanda-tanda infeksi
NIC
Pressure ulcer prevention wound care
-          Monitor TTV
-          Pantau adanya pucat
-          Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
-          Monitor status nutrisi klien jaga kulit agar tetap bersih dan kering
-          Pantau tanda-tanda infeksi
-          Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar dan beristirahat
-          observasi adanya perdarahan
-          kaji seberapa banyak perdarahan pada klien
-          Berikan pendidikan kesehatan pada pasien terkait dengan kondisi yang sedang dialami dan proses pengobatan yang dijalani
-          Kolaborasi dalam pemberian terapi



·         Risiko kekurangan volume cairan b.d kehilangan volume cairan aktif
NOC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam diharapkan risiko kekurangan volume cairan klien teratasi dengan kriteria hasil:
Fluid Balance
-          Turgor kulit elastis
-          Membrane mukosa lembab
-          Intake dan output cairan seimbang
-          Tidak terdapat tanda-tanda hidrasi
Hydration
-          Jumlah cairan yang dikonsumsi sesuai
-          Penurunan frekuensi perdarahan dari 3 menjadi 5 (dari frekuensi sedang menjadi tidak terdapat perdarahan)
NIC
Fluid management
-          Pertahankan intake dan output yang sesuai
-          Monitor status hidrasi (kelembaban membrane mukosa, nadi adekuat)
-          Monitor TTV
-          Monitor masukan makanan atau cairan
-          Dorong klien untuk meningkatkan intake cairan oral
-          Hitung balance cairan
-          Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi jus buah dan buah segar,
-          Kolaborasi dalam pemberian cairan IV
4.      Bapak saya akan menjelaskan terkait gejala yang terjadi pada istri bapak , jadi plasenta atau ari-ari akan terbentuk dalam rahim saat seorang wanita sedang hamil. Organ ini berfungsi untuk menyalurkan oksigen dan nutrisi untuk bayi, sekaligus mengangkat zat-zat buangan dari darah bayi. Selama masa kehamilan, rahim seorang wanita akan berkembang dan ari-ari yang normal akan melebar ke arah atas, menjauhi leher rahim. Jika tetap berada di bagian bawah rahim, plasenta dapat menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir sang bayi. Kondisi inilah yang disebut plasenta previa pak. Plasenta previa merupakan kondisi yang jarang dialami oleh ibu hamil. Tetapi risiko ini tetap harus diwaspadai karena dapat membahayakan jiwa ibu dan bayi di kandungan. Ibu hamil dengan plasenta previa terbukti memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami pendarahan sebelum kelahiran. Gejala utama dari kondisi ini adalah pendarahan tanpa disertai rasa sakit, yang biasanya terjadi pada tiga bulan terakhir masa kehamilan. Tetapi tidak semua ibu hamil dengan kondisi ini akan mengalami pendarahan. Pendarahan umumnya terjadi secara tiba-tiba dan volume darah bisa banyak atau sedikit. Pendarahan dapat berhenti dengan sendirinya, tapi akan kembali muncul dalam beberapa hari atau beberapa minggu kemudian. Jika mengalami pendarahan dalam trimester kedua atau ketiga, sebaiknya Anda segera menghubungi dokter. Ibu hamil yang mengalami pendarahan hebat dianjurkan untuk segera ke rumah sakit. Tindakan yang harus dilakukan adalah caesar, karena usia kandungan istri bapak juga sudah cukup bulan, jadi lebih baik dilakukan prosedur tersebut, karena jika tidak ditangani, plasenta previa dapat menyebabkan komplikasi serius dan berakibat fatal bagi ibu dan bayi, misalnya pendarahan hebat pada saat melahirkan dan bahkan setelahnya.
5.      Perawatan luka post operasi sc yang dilakukan :
a.       Bersihkan jika keluar darah dan langsung ganti kasa
Jika luka operasi keluar darah, maka segeralah untuk mengganti kasanya agar tidak basah atau lembab oleh darah dan tidak mudah terkontaminasi oleh bakteri.
b.      menjaga luka agar tetap lembab
Usahakan semaksimal mungkin agar luka tetap lembab agar bagian yang luka cepat melakukan regenerasi atau pembaruan secara optimal, karena pada dasarnya luka dapat cepat sembuh jika lembab, salah satunya bisa dengan menggunakan madu asli yang dioleskan pada bagian luka jahitan.
c.       Menjaga kebersihan
Agar luka operasi tidak terkena kotoran yang mengakibatkan cepat berkembangnya kuman, maka kebersihan diri dan lingkungan sekitar Anda semaksimal mungkin harus dijaga. Jauhkan luka dari kotoran, untuk itu seprei dan bantal harus selalu bersih dari debu.
d.       Gunakan bahan plastik atau pembalut yang kedap air (Opset)
Jika Anda mau mandi atau aktifitas yang mengharuskan Anda bersentuhan dengan air, gunakan bahan plastik atau pembalut yang kedap air (opset) untuk melindungi luka bekas operasi agar tidak terkena air sehingga mempercepat penyembuhan luka
e.        Makan makanan bergizi
Makanan bergizi terdapat pada sayuran hijau, lauk-pauk dan buah. Konsumsi sayur hijau seperti bayam, sawi, kol dan sayur hijau lainnya menjadi sumber makanan bergizi. Untuk lauk pauk Anda bisa memilih daging, ayam, ikan, telur dan sejenisnya.
6.      Edukasi yang diberikan kepada keluarga untuk perawatan dirumah klien setelah pulang dari RS yaitu:
a.       Mengajarkan klien tentang PHBS dan merawat luka dirumah
b.      Memberikan edukasi pada pasien dan keluarga tentang tanda-tanda infeksi
c.       Mengurang aktivitas klien dirumah
d.      Menganjurkan klien untuk makan makanan yang bergizi agar mempercepat penyembuhan luka dan mengkonsumsi buah dan sayuran.
e.       Menganjurkan klien untuk memeriksaan kondisinya ke pusat pelayanan kesehatan terdekat
DAFTAR PUSTAKA

Dochter, Joanne McCloskey & Gloria M. Bulechek. 2008. Nursing Intervention Classification (NIC) Fifth Edition. USA : Mosby, Inc
Moordead, Sue [et al]. 2008. Nursing Outcomes Classification (NOC) Fifth Edition. USA : Mosby, Inc
Herdman,T. Heather. 2012. Diagnosis KeperawatanDefinisidanKlasifikasi.Jakarta : EGC
Sudoyo, dkk. 2009. Buku Ajar: Ilmu Penyakit Dalam. InternaPublishing : Jakarta
Cunningham F. Gary. 2009. Obstetri Williams, ed. 23, vol 2. Jakarta : EGC
C. Arthur. Dkk. 2008. Buku Aajar Fisiologi Kedokteran, Ed. 11. Jakarta : EGC
Cuningham F. Gary. 2009. Obstetri William, Ed. 23, Vol.1. Jakarta :EGC
Sujiyatini,Dkk. 2009. Asuhan Patologi Kebidanan.Yogyakarta: Nuha Medika










No comments: